CHROMA (Park Jii Ra)
Sabtu, 23 Oktober 2010
-CHROMA- Part 1
-Park Jii Raa's Part-
Cast on this part
Me as Park Jii Raa / Jii Park Jung Min as Park Jung Min Kim Ki Bum (U-kiss) as Kim Ki Bum U-Kiss
Aku merasa seperti seorang alien yang nyasar dari planet lain. Yah,walau ini tidak bisa dikategorikan menyasar tapi aku memang seperti makhluk asing di sini di negaraku sendiri. Bayangkan saja sekarang aku sedang duduk diteras bandara seorang diri. Hampir 2 jam aku seperti seorang gelandangan. Untung saja tidak ada petugas ketertiban yang menangkapku dan membawaku ke kantor polisi. Ini semua gara-gara kakakku “Park Jung Min” dia bilang dia tidak akan membuatku lama menunggu. Aku memang benci menunggu sangat benci. Jika bukan karena dia adalah orang yang sama-sama keluar dari rahim ibuku mungkin dia sudah kena tatapan sinisku.
“Jii~” terdengar suara pria memanggilku. Aku sangat kenal suara ini. Aku menoleh kesumber suara, Sedang apa dia disini? Batinku. “Kibum oppa! Sedang apa disini ?” tanyaku sambil membalas pelukannya. “Menjemputmu lah. Sedang apa lagi?” “Mungkin kau akan ke Jepang lagi.” Kataku ngasal sambil menoleh-noleh mencari teman-temannya yang biasanya bersamanya. “Hari ini aku sedang tidak ada jadwal latihan dan lagi pula kata kakakmu, hari ini kamu akan pulang. Jadi aku menjemputmu. Sudah lama kita tidak ketemu, aku kangen tau.” Katanya manja sambil memelukku lagi.” “Apaan sih oppa!” aku berusaha melepas pelukannya.” Oppa tau, aku disini sudah 2 jam lebih nungguin. Kalau gak mau jemput bilang dong seenggaknya telepon gitu, kasihan Alexander Graham Bell yang sudah susah-susah nyiptain telepon tapi gak dipake. Harusnya oppa juga ngasih tau aku kalau oppa yang jemput. Untungnya gak ada petugas ketertiban yang lagi bertugas. Mungkin kalau ada mereka, oppa mesti jemput aku di kantor polisi karena dikira gelandangan.” Kataku sinis sambil sedikit teriak dan berjalan menuju parkiran. Kibum mengikutiku sambil berusaha mensejajarkan langkahnya,lalu dia berhenti dihadapanku dan menatapku. “Emang Alexander juga yang nyiptain Handphone?” aku terpaksa menghentikan langkahku dan memplototi Kibum dengan tatapan sinis. Kibum membalikkan badannya dan berjalan cepat menuju mobil berwarna perak,“Tadi Jung Min Hyung bilang kalau kau datang pukul 4 makanya aku datang sekarang.Harusnya kalau pesawatmu betul-betul mendarat pukul 4 aku yang menunggumu 1 jam!” balasnya tak kalah sinis. Aku sedikit merasa bersalah karena sudah berteriak marah dihadapannya. Seharusnya yang perlu disalahkan dan dimarahin itu Jung Min oppa. Aku masih berdiri ditempatku tadi. Aku menundukan kepalaku dan menyesali perbuatanku. Perlahan aku mengangkat kepalaku dan mengulaskan senyum termanisku.”Oppa-ya.. kau marah padaku ? kenapa kau sinis sekali? “kataku tak tau malu sambil berlari menggelandoti (?) tangan Kim Kibum dengan manja,tetanggaku yang sudah aku anggap sebagai sahabat juga kakak karena dia lebih tua dariku. Kibum yang akan membuka pintu mobilnya menjadi sedikit terganggu karena aku menggelandoti tangannya. Dia menatapku dan aku mengedip-kedipkan mataku agar terlihat cute. (-,-) “Aku tidak marah, aku hanya sebal. Kenapa setiap kali kita ketemu kau dulu yang memarahiku,hah?” katanya sambil memasuki mobil tanpa memperdulikan gadis imut yang sedang berusaha mendapat ampun darinya. “Kau benar-benar marah? Oppa, aku tadi salah paham, seharusnya aku tidak memarahimu tapi Park Jung Min Oppa. Oppa,mianhae.. Jeongmal Mianhae.” Katakyu sambil menyanyi ‘love really hurts’. “Ya! Kamu kalau ingin jadi penyanyi janganlah disini. U-Kiss tidak membutuhkan backing vocal . Percuma kau menyanyi di depanku, aku tidak akan bisa membuatmu menjadi seorang penyanyi.” “Cih~ sombong sekali kau ini. Sudahlah kau pulang saja sendiri, aku naik taksi saja. Kau kira 3 tahun tidak disini bisa membuatku nyasar apa.” Aku melempar tas koperku kedalam mobil lalu aku pergi menjauhi mobil dan mencari taxi. Aku terus saja mendumel kesal. ”Aku bisa menemukan jalan pulang, walau nyasar aku bisa menelpon Jung.. ani ani Hyung Joong oppa,Kyu Jong oppa, aku bisa menelpon Dongho oppa.” “Jii Raa-ya.. kau mau ke mana ? Aku disini untuk menjemputmu kenapa kau malah pergi. Mianhae, aku tidak bermaksud berkata sinis padamu,aku hanya ingin marah padamu.” Katanya sambil nyengir memamerkan deretan giginya itu. “Itu sama saja.” Aku menundukan kepala dan terdiam cukup lama memikirkan sesuatu. Kibum oppa pun tidak berkata apa-apa.”Kaja! Traktir aku ice cream.” Kamipun pergi menuju tempat ice cream terenak di seluruh Korea. “Bagaimana kamu di London ? Betah ? Dapat teman banyak ?” Kibum oppa memulai pembicaraan. “Betah banget, orangnya ganteng-ganteng.”kataku sambil nyengir membayangkan beckham. Kibum oppa tampak tahu apa yang sedang aku bayangkan.”orang-orang di sana baik-baik aku cukup banyak teman lho. Jadi pengen menetap di sana.”kataku sambil menerawang memandang suasana dibalik kaca. “Mworago ? Kamu ingin pindah dan menetap disana ?” “Kalau boleh. Heheh” “Aniyo, kau tidak boleh pindah. Kau meninggalkanku 3 tahun saja cukup membuatku sengsara,bagaimana kalau kau tidak kembali kesini lagi,ha? Bisa gila aku di sini.” “Perhatikan saja sana jalan. Oppa, kau terlalu melebih-lebihkan. Bilang saja kau senang kalau tidak ada aku,ya kan?” kataku sambil menatapi wajah Kibum yang sedang serius. Lalalalalala la lalalalala la lalalalala (mister-kara) =P Bunyi Ringtone yang tak asing lagi ditelingaku menyadarkanku yang sejak tadi sibuk menamati muka Kim Kibum yang sudah 3 tahun tidak bertemu. Kim Kibum adalah pria berusia 21 tahun, 5 tahun lebih tua dariku. Yah, aku Park Jii Raa, gadis yang baru saja lulus sekolah. Aku mengikuti kelas akselerasi. Namun aku belum menyandang mahasiswa karena aku ingin segera pulang ke Korea. Kakakku Park Jung Min yang sejak tadi membuatku naik darah dan membuatku salah paham, dia anggota BoyBand SS501 band yang amat sangat terkenal. Sejujurnya aku kurang percaya bahwa kakakku adalah orang terkenal. Tapi terkadang aku mensyukuri dia sebagai kakakku, karena dia mempunyai teman-teman yang sangat cute,baik,ramah,lucu, yah aku menyukai teman kakakku dia Kyu Jong Oppa. Itulah sebabnya jika mereka sedang berkumpul dirumah, aku selalu berakting manis. Dan gara-gara Jung Min oppa juga, aku mengenal Kim Kibum oppa, dia tetanggaku, kakaknya Kim Hyung Joon adalah member SS501 juga. Hahah. Sedangkan Kim Kibum oppa sendiri juga seorang penyanyi , dia anggota U-KISS. U-kiss sendiri akan debut dalam waktu dekat ini. Nama Kevin Oppa tertera dilayar HP-ku. “Yeoboseyo ? Ne,Kevin Oppa?” Kibum oppa langsung menoleh kepadaku. “Eodiso ?” terdengar suara seorang laki-laki disebrang. “mhm? Aku sedang bersama Kibum oppa. Dia akan menraktirku ice cream, wae ?” aku melihat Kibum oppa sebentar. “a, aniyo.. aku kira kau masih di bandara. Setelah makan ice cream kau segera pulang ya. “ “hmh?” kenapa Kevin oppa yang menyuruhku segera pulang ,pikirku “hmh.. aku kira kau sudah pulang. Sekarang aku sedang berada dirumahmu. Aku akan tunggu sampai kalian selesai.” “a,ne..tutututut” telephone terputus. “Waeyo ?” Kibum oppa langsung bertanya segera ketika aku mematikan HP. “Kevin oppa sedang ada dirumah,dia akan menunggu kita sampai kita selesai makan.” “Kita tidak pulang ?” “Aniyo. Kau harus mentraktirku. Jangan harap kau bisa lepas dariku ya.Kaja. Kita ngebut!”
**********************************************************************
Hari sudah mulai malam, udara juga terasa menggigit. Rumah Kibum oppa tepat disebelah kiri rumahku. Setelah memarkirkan mobilnya dihalaman rumahnya dia berjalan mengantarku hingga masuk rumah. Ketika aku membuka pintu, terlihat Kevin oppa masih di berada di rumahku dan sedang mengobrol dengan Jung Min oppa. Dia tidak sendiri tetapi bersama….. Dongho oppa =D. Padahal waktu sudah menunjukan pukul 12. Kalian tau,teman-teman Kibum oppa membuatku betah bertahan berteman lama-lama dengannya. Jika Kibum oppa tidak mempunyai teman seperti mereka, mungkin aku tidak akan mau berteman dengannya. Karena jika aku terus bersama dengannya,aku bisa sering bertemu dengan Kevin oppa, dongho oppa dan lainnya. kkkk “Oppa masih di sini? Oppa belum pulang ?” tanyaku pada mereka. Tatapanku tertuju pada sebuah bingkisan di meja. Dan sepertinya Jung Min oppa tau yang ada didalam pikiranku sehingga dia segera mengambil bingkisan itu dan membawanya masuk. “Kami menunggumu dan sepertinya kalian habis bersenang-senang hingga larut malam. Dari mana saja kau ?” Tanya Kevin oppa sambil menepuk lengan Kibum oppa. “Hahah.. kami baru makan ice cream. Biasa dia menyuruhku mentraktir. “ jawabnya sambil mengusap-usap kepalaku. Aku sibuk mendumel akan tingkah Jung Min oppa. Kenapa dia membawanya masuk, bukankan bingkisan itu untukku ? “Kalian tadi yang bawa bingkisan berisi coklat ?” Tanyaku menghentikan percakapan antara Kevin dan Kibum. “Ne.” Dongho yang menjawab. Dia terlihat gugup, =P “Untukku ?” “Ne, hadiah kepulanganmu dari aku dan Kevin Hyung.” “Ah,geurae. Saya permisi masuk sebentar. Kalian silahkan mengobrol.” Aku semakin menjauhi mereka dan berjalan menuju lantai 2,kamar Jung Min oppa. Orang tua kami tidak tinggal bersama kami, mereka di Jepang mengurusi pekerjaan kantor. Aku yang selesai bersekolah di Inggris tentu lebih memilih tinggal bersama laki-laki ini karena di Korea aku bisa bertemu dengan Kyu Jong oppa dan juga aku ingin seperti Jung Min oppa. Walau terkadang dia menyebalkan tapi aku bangga memiliki oppa seperti dia. *banggaberat* “Oppa !” teriakku sambil menggedor-gedor pintu kamarnya. “Oppa! Itu coklat buatku, kenapa kau ambil. Bahkan menyentuhpun aku belum. Kau tidak rindu padaku ? Aku baru saja tiba dan kau sudah membuat ulah padaku ? memelukpun kau belum? Just say hi pun belum ? Kau sudah merampok coklatku! Hey ya oppa !” tereiakku sambil terus menggedor-gedor pintu kamarnya. “jii, baru saja tiba sudah membuat gaduh. Jangan menggedor-gedor pintu kamar oppa seperti itu. Oppa tidak budek, tidak usahlah kau berteriak kencang. Ini sudah malam, kau bisa saja membangunkan para tetangga. Oppa di dapur dan oppa tidak memakan coklatmu. Wortel lebih sehat dan enak daripada coklatmu itu.” Jungmin oppa berbicara pancang lebar dan lama kelamaan suaranya terdengar lebih keras. Dia mengoceh sambil menghampiriku. Aku duduk dilantai bersandarkan pada pintu kamar Jung Min Oppa.”Ck..ck.. dan oppa jeongmal pogosiphoyo.” Katanya sambil menghampiriku dan akan memelukku. Aku tersadar bahwa ditangan kanannya ada pisau yang mengkilat. “Ya! Oppa mau membunuhku ?” teriakku tersentak menjauhi Jung Min Oppa hingga terjedot pintu ketika tangan kanan oppa menuju leherku. Jung Min oppa melihat ketangan kanannya lalu menoleh kearahku sambil menyengir. Lalu dia meletakkan pisau tersebut lantai dan memelukku. AKupun membalas pelukannya dengan erat sangat erat kkkkk “na do pogoshipoyo oppa . Kenapa kau tadi tidak menjemputku ? Kau tau sudah berapa lama aku menunggu? 2 jam ? kau tau seberapa lama itu?” “Aku sudah telepon kau berkali-kali tapi nomermu tidak aktif. Ya sudah aku bilang sama Kibum kalau kau tiba pukul 4. Untung saja kau hanya menunggu 2 jam, andai tidak ada Kibum kau malah akan menunggu 6 jam.” “Ya! Paboya ! kau kira aku akan menunggumu menjemputmu. Ada taxi dibandara. Aku bahkan tidak perlu menunggu jika kau bilang kalau kau tidak bisa menjemput.” “Sudahlah, maafkan oppa sudah membuatmu menunggu lama.” Jung Min oppa membuang muka dan mendumel. “Tidak ikhlas minta maaf ya gak usah minta maaf.” Kataku sambil menuruni tangga untuk menghampiri Kibum Oppa,Kevin Oppa,Dongho Oppa. Ketika sampai lantai bawah aku baru ingat tentang coklat. Aku tidak sabar ingin segera memakannya. “Oppa, coklat di mana??” “Cih~ masih sempat-sempatnya kau ingat coklat. Tidak ingatkah kau kalau aku ini kakakmu ? Kenapa malah memarahiku. Harusnya aku yang marah. Kenapa aku bisa tunduk padamu, bodohnya aku mau kau suruh.” Kata Jung Min oppa sambil mengambilkan coklat di dapur. Aku mengambil coklat yang diberikan Jung Min Oppa. “Aku hanya bertanya padamu dimana coklat itu, tidak menyuruhmu untuk mengambilkannya.” Aku langsung meloyor meuju ruang tamu.
**********************************************************************
Sudah 1 minggu aku berada di Korea. Namun kerjaan aku hanya jalan-jalan saja. Sendiri tanpa ada yang menemaniku. Terkadang Jing menemaniku. Kang Ji Young, dia anggota Kara, dia sahabatku. Sahabat terdekatku. Seringnya kami bersama hingga pernah ada kabar bahwa kami kembar. Dan beberapa saat aku terkenal karena kabar itu. Kara adalah GirlBand, satu entertainment dengan SS501 Band Jung Min oppa. Aku kenal dia juga sejak Jung Min Oppa berpacaran dengan Gyuri unni. Gyuri unni juga anggota Kara dia leadernya. Karena seringnya Jung Min oppa dengan anak Kara membuatku kenal dengan Kara. Aku lebih dekat dengan Jing karena dia hanya 1 tahun lebih tuda dariku. Sejak kita berteman, dia sering sekali cerita tentang kegiatannya bersama Kara. Itu membuatku iri karena menjadi seorang penyanyi sekaligus penari adalah keinginan terbesarku. Aku kenal pekerjaan itu sejak Jung Min oppa bergabung dengan SS501 5 tahun yang lalu. Aku duduk bersila di teras sambil menikmati alunan lagu yang dari Ipod ku. Suara lembut dan merdu Kyu Jong opa benar-benar membuatku tenang. Lagu wuss up hampir menjadi lagu wajibku. Hampir setiap pagi aku mendengarkannya. Sampai-sampai Kibum oppa hapal dengan kebiasaan baruku ini. Padahal aku baru mendapatkan lagu itu. Aku mengambil lagu ini dari komputer Jung Min oppa. Suaranya benar-benar membuatku tenang. Hinga aku tak sadar bahwa sejak tadi Kibum oppa mencoba memanggilku dengan membunyikan klakson nya. Aku tersadar ketika dia menyentuh pundaku. Hanya menyentuh, dan itu hampir membuatku terkena serangan jantung. “YA! Kau mengagetkanku ! Kau mau membunuhku,ha ?” kataku sambil mengelus-elus dada. “Mwo? Aku hanya menepuk pundakmu itupun tak keras. Kau itu, tuli atau bunyi klaksonku yang kurang keras. Kau mendengarkan Wuss Up lagi ?” “Heem, Kau cemburu aku tidak mendengarkan lagumu ? Memangnya kau ada lagu? Mana biar aku dengarkan ?” “Kau mengejekku ?” “……….” “Sudahlah, cepat ganti baju. Aku ingin mengajakmu kesuatu tempat.” “Ke mana?” “Cepat sana ganti baju,nanti kau juga tau.” Kibum oppa mendorongku masuk. Tanpa pikir panjang aku segera menganti baju dengan baju yang tak kusut dan pantas tentunya. Memang ini yang aku tunggu. Aku bosan berada di rumah sendirian. Untungnya tanpa diminta, Kibum oppa mengajakku pergi. Mungkin dia sedang tidak ada jadwal latihan, pikirku.
**********************************************************************
“Kita kemana ?” “Bukankah aku sudah bilang, nanti kamu juga akan tahu sendiri.” Terserahlah kemanapun kita, yang penting sekarang aku sedang di jalan dan tidak berdiam diri di rumah. Satu jam kemudian, Kibum oppa menghentikan mobilnya di sebuah restaurant yang megah. Wah,mau mengajakku makan saja pakai rahasia-rahasiaan segala. Kau mau membuatku terpesona,Kim Kibum oppa ? Apa kau akan menyatakan perasaanmu kepadaku ? Kau menyukaiku ?,pikirku ngasal. Entah apa yang aku pikirkan tentang “sedang apa dia membawaku kemari ?”. Kibum oppa tanpa berkata apapun mengajakku memasuki restaurant tersebut. Restauran itu benar-benar megah, dan… romantis. Romantis ??? Mengapa Kibum oppa mengajakku ketempat romantis ? Bukankah dia sudah tau bahwa aku tidak begitu suka dengan keadaan romantis,itu membuatku merasa tidak nyaman, batinku. Aku masih terus mengikuti Kibum Oppa, dia tidak kunjung mendudukin salah satu kursi di ruangan itu. Dia terus menerobos meja-meja pengunjung hingga keluar lagi. Suasana gelap di dalam restaurant pun berganti dengan penuh cahaya dari matahari. Suasana di luar juga ramai namun tidak seperti didalam. Penuh pohon rindang yang menghalangi meja-meja dari sinar matahari. Aku mendapati Kevin oppa, Dongho oppa,Soohyun oppa,Eli oppa,dan Xander oppa. Mereka sedang bercanda tawa disalah satu meja. Aku merasa malu akan pikiranku yang maca-macam terhadap Kibum oppa. “Annyeong!” sapa Kibum oppa membuat mereka menghentikan obrolan asik mereka dan menoleh kepada kami. Mereka melihatku memegangi ujung baju oppa Kibum oppa. Kebiasaanku yang sulit untuk dihilangkan. “Annyeong!” sapaku tanpa melepaskan ujung baju Kibum oppa ketika mereka menoleh kepada kami. “Ne,Anyyeong. Duduklah.” Kibum oppa menghampiri mereka dan duduk dibangku yang kosong. Aku mengikutinya dan duduk mendesal dibangku Kibum oppa. Padahal disana banyak sekali bangku kosong namun aku lebih ingin duduk di bangku Kibum oppa. Kibum oppa mengalah dan pergi ke bangku kosong tepat disebelah kiriku.-,- “Kau takut kehilangan Kibum oppa, Jii ? Kibum oppa tidak akan kemana tenang saja. Tanpa kau pegangi begitu juga dia akan menghampirimu. kkkkk” Xander oppa mengejekku. Aku hanya mendengus kesal. “Kalian pesan apa ?” tanya Eli oppa layak seorang waitres. “Sa…” “Ah Orange Juice. Tidak usah makanan kan ?” Eli oppa memotong tanpa membiarkan aku menjawab. “mhm..t..” “Ya sudah aku pesankan dulu.” “Eli-ya~ kau lagi kumat ? Karena ada gadis manis saja kau bertindak seperti ini.” Soohyun oppa menyeringai. Eli oppa tampak tidak dengar, padahal dia masih berjarak 5 meter dan suara Soohyn oppa terdengar cukup keras. “Tumben kau diam? Gugup karena banyak pria… tampan ?” Kibum oppa tampak tidak ikhlas mengeluarkan kata-kata terkakhirnya. Sedangkan Xander,dongho,Kevin,soohyun tampak berbangga hati karena secara langsung dipuji oleh Kibum oppa yang terkenal bringsai (?). “….” Aku tidak sedang dalam kondisi bagus. Bayangkan saja ditempat seperti ini, aku dikelilingin lelaki seperti mereka. Aku memang lebih dekat dengan mereka ketimbang anggota band Jung Min oppa. Padahal Jungmin adalah kakakku. Aku melirik sekilas kearah dongho, tidak sengaja dongho juga sedang menoleh kearahku. Dan ketika aku berhenti menatapnya, dia jelas tampak kebingungan. Seperti salting #ngarepmode . “Neh.. minumannya.” Eli meletakkan orang juice dihadapanku dan Kibum oppa. “Tumben.” Gumam Kibum oppa. Aku dan Kevin oppa yang saling duduk disebelahnya terkekeh mendengarnya. “Ah iya.. kami sebenarnya mengundangmu kesini karena ingin menunjukan ini.” Xander oppa berbicara. Dongho mengeluarkan sebuah lembaran dan memberikannya kepadaku. “Apa ini ?” aku menerimanya dan lalu membacanya. “Audisi ? Girlband ?” Aku tampak terkejut membacanya. “Kau sering bercerita ketika kita chat bersama bahwa kau ingin seperti Jung Min hyung dan Jing. Kibum hyung juga sudah sering mendengarmu bernyanyi. DOngho juga pernah mendengarmu menyanyikan lagu ballad nya Jung Min Hyung. Jung Min oppa juga sangat sering mendengarmu konser ketika kau dikamarmu. Menurut mereka, suaramu amazing. Dan kau pernah belajar menari di Inggris kan ? Kau pasti lolos deh.” Ujar Eli oppa panjang lebar. “Jung Min oppa bilang suaraku bagus ?” tanyaku tidak percaya. Mereka semua mengangguk pasti. “Mustahil. Ku kira dia hampir tidak pernah mendengarkanku menyanyi.” Dongho oppa mengeluarkan ponsel nya dan tampak mencari sesuatu. Lalu dia memberikan HP nya kepadaku. “Dengarkan.” Katanya. Aku mendengarkan suara seorang yang sedang menyanyikan My Heart Will Go On. Suara ini aku sangat mengenalnya. Ini suaraku. Darimana dia mendapatkan ini? “Ini Jung Min oppa yang memberi. Dia menunjukan suara amazingmu kemarin ketika aku dan Kevin Hyung kerumahmu. Dia menyuruh kami agar membantumu menjadi seorang anggota GB.” “Ini lagu yang aku nyanyikan ketika aku menelponnya. Kukira dia tidak mendengarkannya.” “Dia merekamnya, dia tidak sedang tidak mendengarkanmu bernyanyi. Malah dia selalu ingin mendengarmu menyanyi.” “Jadi ?” Tanya Kibum oppa. “Apa ?” “Kau mau ikut kan ?” “Aku……” “Kau akan ikut. Aku sudah mendaftarkan namamu.” Suara orang lain terdengar ingin ikut bergabung bersama kami.
******************************************************************* TBC~
huaaaa maab kalo geje >,< gak ada inspirasi .. -,- aku aja bisa nyelesaian itu karena abis Kyu tepon2an sama Kyu -,-
Me ( Park Jii Raa / Jii ) XD
U-KISS
-CHROMA- Part 2
Me as Park Jii Raa / Jii Park Jung Min as Park Jung Min Kim Ki Bum (U-kiss) as Kim Ki Bum U-Kiss ++ Yesung as Yesung
“Jadi ?” Tanya Kibum oppa. “Apa ?” “Kau mau ikut kan ?” “Aku……” “Kau akan ikut. Aku sudah mendaftarkan namamu. Gak ada alasan buat bilang gak. Pokoknya minggu depan kamu harus ikut. Gak ada kata sibuk karena kau pengangguran. Kalau gak ada yang ngantar biar aku yang menjemputmu.” Aku menoleh kesumber suara dengan tatapan penuh tanda tanya. Seorang pria berdiri tidak jauh dari tempat duduk kami. Dia mengenakan jaket kulit,topi hitam,jins,dan memakai kacamata hitam. “Kamu siapa ?” aku bertanya ketika dia melepas kacamata hitamnya sambil mendekat kearah kami. “He ? Dia Jii Raa kan ?” tanyanya menoleh pada Kibum. Aku melirik kearah Kibum dan yang lainnya yang sedang menahan tawa. “Kau siapa sih ? Apa kita saling kenal ? Seenaknya saja daftarin tanpa ijin.!” “Kau gak mengenalku ? Apa aku terlihat lebih tampan sampai kau gak kenal ? Benarkah ? kau tidak mengenalku ? itu artinya aku bertambah tampan.” Katanya pede. “Nyeh~ seopie ! Jii Ra gak kenal karena kau semakin jelek !” “Berarti dulu aku ganteng dong ? Kau yang bilang Xander hyung.” “Dia…. Kiseop ?” tanyaku memastikan. Aku sungguh tak ingat bagaimana wajah kiseop 2 tahun lalu. Aku menatap satu persatu wajah pria-pria itu dan mereka semua mengangguk. “you handsome more now ..” “Jinca ? tuh kan aku….” “woooooooo… segitu doang heboh banget kau.. kau serius berkata seperti itu, Jii ? Kata-kata seperti itu sungguh langka untuknya.. hahah”
**********************************************************************
Hari ini aku benar-benar berjalan-jalan sendirian menusuri kota seoul karena hari ini Kibum oppa tidak mungkin menghampiriku seperti kemarin-kemarin karena dia sedang sibuk mempersiapkan debutnya. Jing sendiri sedang berada di jepang. Sepanjang jalan kota seoul, tak hentinya kilatan cahaya yang berasal dari kameraku berhenti. Terlalu asiknya, akutak sadar bahwa sekarang aku berada di depan sebuah gedung. Namun aku tak asing lagi dengan tempat ini, ini tempat jung min oppa dan yang lainnya berlatih. Tanpa pikir panjang aku memasuki gedng tersebut. Perlahan ku buka pintunya dan … “sedang apa kau di sini ?” tanya jungmin oppa yang mengagetkanku karena dia berdiri tepat didepanku. “Hmh.. gak papa cuma mau ngintip.” Jawabku sambil menyelonong masuk. “Hey ! Kalau mau lihat duduk diam jangan mengganggu kami.” “Aku tidak akan mengganggumu tidak ada gunanya tau !” jawabku sekenanya sambil terus menjepret-jepret sambil ber selca ria. “Kau sana latihan, kenapa ikut poto. Kau yang menggangguku oppa.”
“Sekali lagi poto.” Pinta nya mengabaikanku. “Sudah, kau duduk saja dan liat kami buat persiapanmu lusa.” “Kenapa lusa ?” “Kau kan ikut audisi itu.” “Kamu ikut audisi itu Jii ?” hyun joong oppa menyambung. “Apa ? Hmh.. begitulah.” Hyun Joong oppa langsung menarik tanganku dan dia mengajariku mengedance. Reflek aku mengikuti gerakannya karena dulu aku pernah belajar saat di inggris. “Bagus!” Aku menoleh kesumber suara. “Kyu Jong oppa ! hm.. gamsahamnida.” Jung min oppa menarikku menghadap youngsaeng oppa. “Suruh dia nyanyi dan kau akan terkejut mendengar suaranya.” Katanya pada young saeng oppa. Aku sangat terkejut mendengarnya. Baru kali ini aku mendengar langsung pujiannya tapi dia terlalu berlebihan. “Mau duet denganku ?” ajak young saeng oppa sambil mengambil 2 buah mic dan memberikan salah satunya kepadaku. “Hmh……” sebelum sempat akumenjawab dia memutar lagu nya ‘nameless memory’. Ketika Youngsaeng oppa berhenti aku tanpa sadar melanjutkannya. ……… “Perfect!” wow, suaramu Jii.. Suaramu benar-benar .. kau menyembunyikan bakatmu selama ini. Lusa kau harus lolos! Dan kau pasti lolos.”
********************************************************************** Hari ini Yesung oppa pulang dari jepang. Dia member super junior, dia yang mengajariku menyanyi. Dia seniorku di sekolah, aku sering bersamnaya karena dia mau mengajariku menyanyi. Tanpa dia, mungkin Young Saeng oppa tidak akan berteriak ‘perfect’ kemaren. Aku menjemputnya di bandara Incheon, dan ternyata aku terlambat dia sudah terlebih dahulu menantiku. “Oppa, mianhae. Lama menunggu ya ? Jalanan macet.” Jawabku bohong padahal aku terlambat bangun. “aku tau ini terlalu pagi !” jawabnya sambil mengelus rambutku membuatku malu karena ketahuan bohong. “Kita pergi yuk oppa! Oppa gak sibuk kan ?” “Tidak.. kaja ! kita pergi ke taman hiburan ya agar kau bisa teriak sekencang mungkin. Latihan lagi . Aku dengar kau akan mengikuti audisi.” “Oppa tau dari mana ?” Yesung oppa hanya menyengir gak jelas. Lalu kami menancap gas menuju taman hiburan. ********************************************************************** @ taman hiburan -,- Kami sudah menaiki beberapa permainan. Semua permainan yang aku coba tidak membuatku berteriak sekencang yang aku bisa. Itu membuat pak guru yesung tidak puas. “Ayooookkk naik ituu!” ajak oppa menarik tanganku menaiki rollercoaster. “Nde ? Ayoookk !” aku bersemangat berjalan menuju tiket. “Ah~ gajadi. Ke situ aja!” aku menoleh kea rah yang dituju Yesung oppa. “RUMAH HANTU ? gamau !” “Ya! Kalo naik roller coaster paling kamu gak teriak. Kesitu belum apa-apa pasti kamu teriak kenceng.” “Iya, abis teriak kenceng terus pingsan.“ “Tidak akan. Ada aku disini. Kalau kau pingsan, langsung aku kasih nafas buatan.” Aku memlototi Yesung oppa. “Ah! Pasti kau tambah gak sadar ya.” “Mworago ?” “Ayo makan ice cream aja.” Ajaknya mengalihkan. Tamnpa sempat menjawab, dia menarik tanganku. Lalu kami membeli ice cream dan duduk di kursi bawah pohon yang rindang. “Oppa, kau… punya pacar ?” “he ?” aku menatap ekspresi yesung oppa yang kaget oon oon gimana gitu. “Apa ? aku hanya tanya! Jangan keg e-eran. Kau kira aku akan menyatakan cinta padamu.” Jawabku santai sambil terus mencomot ice cream. “Mungkin. Mungkin kau masih menyimpan perasaan yang dulu padaku.” Jawabnya tak kalah santai. “Uhukuhukhukh!” “Nah kan ketahuan kalo kamu memang masih menyimpan perasaan padaku.” Jawabnya pe-de sambil memukul-mukul pundakku. “Darimana kau kau tahu?” aku tersedak bukan karena ketahuan masih nyimpan perasaan itu, tapi, dari mana dia tau kalo dulu aku menyukainya ? “orang yang sama, sama yang memberitahuku tentang kau ikut audisi.” “Nugu ?” “hehehe..” “-__________________- kau ini kenapa oppa ditanya malah nyengir. “ “hahahahaha” “he? Kitapulang yuk, sepertinya kau lupa membawa obatmu.” “kau kira aku gila.” “bukannya memang gila ? sudah malem ayok pulang.” ********************************************************************** Ketika dalam perjalanan pulang, aku teringat kalo malam ini u-kiss debut di salah satu stasiun tv di negeri ini. Aku langsung mengajak Yesung oppa untuk mampir ke situ. Yesung oppa berhenti didepan gedung yang besar dan megah. Disitu banyak sekali orang-orang yang sepertinya sedang antri untuk masuk. Akupun ikut mengantri tanpa yesung oppa. Kalo dia ikut ngantri, bisa-bisa dia gak bakal bisa masuk juga gara-gara dikerumunin fansnya. Kita janjian ketemu di dalem, dia punya kenalan disitu jadi bisa masuk lewat jalan lain. Setelah aku masuk keruang itu, aku mencari yesung oppa di antara kursi penonton. Namun karena aku masuk disaat sedang ada yang perform tentu sangat sulit mencarinya. Untungnya, Yesung oppa menemukanku. Tidak lama setelah kami duduk di kursi yang dipilihkan yesung oppa, ukiss tampil dengan man man hani mengenakan jas hitam yang membuat mereka tampak berbeda dengan aslinya. Sangat berbeda. Setelah mereka selesai perform, aku diajak yesung oppa untuk menghampiri mereka. “Annyeong.” Sapaku pada xander oppa. Aku hanya melihat xander oppa diruang itu. “eh ? Jii Ra anyyeong.huwee kau datang juga.” balas xander oppa sambil menghampiriku dan memelukku. “eh, annyeong hyung.” Xander oppa terlihat bingung. “Ne, anyyeong.hmh.. aku hanya mengantarnya. Kami teman satu sekolah kok.” Yesung oppa mencoba menjawab pertanyaan xander oppa. “Oh hahaha.. ne.ne.ne.” “Hahahaha iya.” “hmh ? xander oppa, yang lain kemana ?” “eh ? ke kamar mandi mungkin. Tadi perut eli mules.” “semuanya nganterin ?” “Entahlah.“ Kami menunggu mereka sambil membantu xander oppa membereska ruangannya ini. Llau tak lama kemudian Kibum dan yang lainnya pun datang. “Lho ? Jii Ra ? Ngapain di sini ?? Rrr yesung hyung juga ? Apa hari ini suju juga…..” “ah~ enggak. Aku hanya mengantarkan Jii ra aja.” “Oh~.” “Oppa, aku sudah mememnuhi undangan mu. Aku pulang dulu ya, dari tadi yesung oppa belum pulang. Kasihan dia, belum istirahat sama sekali. Annyeong !” “Eh, Jii Ra, gak pulang bareng aku aja ? Kasihan Yesung hyung harus mengantarkanmu dulu.” “Hmh ? gak papa biar aku yang mengantarnya. Aku tidak keberatan kok.” ********************************************************************** “tok..tok..tok..Jii Raaaaaaaaa ! tok..tok..tok.. Jii Raaaaaa.. bruak bruak bruak! Jiiiiii…” “Ne oppa ah~ ada apa ?” jawabku malas.”Kenapa tidak kau hancurkan saja pintunya ? ” “Kau belum bangun ? Cepatlah bangun ! Hari ini kau audisi kan ? Cepat bangun dan mandi, aku tunggu dibawah. Kau akan aku antar, hari ini jadwal oppa sedikit longgar. Cepatlah !” “Ne~” aku terpaksa membuka mata. Setelah mandi dan mempersiapkan diri, aku mebhampiri oppa yang menungguku di meja makan untuk sarapan. “Kau sudah siap ?” “Entahlah. Siap tak siap aku harus ikut kan ?” Seusai sarapan kami bergegas menuju tempat audisi. Tempat ini sangat ramai. Penuh gadis gadis yang sedang ‘pemanasan’ untuk audisi. “Kau masuklah dulu, nanti aku akan menyusulmu. Aku mau memparkirkan ini dulu.” “Ne, cepatlah.” Aku turun dan memasuki gedung tersebut. Sepertinya aku harus menunggu sampai sore karena jumlah pesertanya banyak sekali. No pesertaku saja 5017. “Jii Ra, sepertinya setelah ini giliranmu. Peserta 5015 baru saja keluar.” Kata jungmin oppa mengangetkanku. “Mwo ? Ini masih pagi, kenapa sudah 5000 lebih?” “Hey, apa kau pikir audisi ini akan selesai hanya dalam sehari dengan peserta yang ribuan seperti ini ? Bodohnya kau ini. Kemarin juga ada audisi. Dan ini hari ke 3.” “Sebentar lagi ? Giliranku ?” “5017 silahkan masuk ?” “Itu no mu cepat masuk!” Jungmin oppa mendorongku tanpa tau perasaanku saat ini.”FIGHTING !” ucapnya menyemangatiku. Aku memasuki ruangan itu dengan penuh kegugupan. Aku berdiri dihadapan 3 orang bertampang sangar yang akan menjadi juri. “Peserta 5017, silahkan perkenalkan diri.” Kata seorang juri yang duduk di tengah. “Ne, annyeong. Choneun Park Jii Ra imnida. 16 taon.” “Sekolah ?” “Saya baru saja lulus SMA.” “hmh…Kamu punya bakat apa ?” “Saya bisa menyanyi, menari, piano,gitar,sulap juga. Ehm, tapi saya masih sedikit bisa.” “Okelah, silahkan tunjukan apa saja bakatmu yang kamu kuasai.” “gamsahamnida.” Aku mempersiapkan diri untuk menyanyi. Dance ku kurang dan yang paling aku kuasai kata orang-orang adalah menyanyi. Mendengar alunan musik, aku menyanyi secara otomatis mengikuti alunannya. Aku bernyanyi tanpa sadar bahwa aku sedang berada diruang audisi. Setelah selesai aku menatap para juri yang sedang menganggukan kepala, sepertinya mereka puas dengan nyanyianku. “suaramu sungguh mengagumkan. Sungguh nyanyianmu barusan membuatku merinding.” “hemhemmm gamsahamnida.” Ucapku tersipu.==’ “apa kau bisa tunjukan bakatmu yang lain ?” “saya bisa menari, apa boleh saya memulai ?” “silahkan.” Akupun menyalakan musik yang aku bawa dari rumah. Lagu ini sudah sering menemaniku latihan menari. Akupun dengan asik meliuk-liukan badanku mendengar alunan musik yang ku putar. “menarimu cukup bagus. Tapi sedikit kaku, apa kau sudah ama tidak berlatih ?” “Ah, ne~ terakhir saya menari 2 tahun yang lalu karena orang yang mengajariku sudah keluar dari sekolah.” “Hhm.. baiklah, terima kasih sudah mau menunjukkan bakatmu.” “ah~ ne, gamsahamnida.” Aku membungkukkan badan dan keluar dari ruangan tersebut. AKu menghampiri jungmin oppa yang sedang asik memainkan hp nya.“Oppa !! Maafkan aku kalau aku tidak lolos.” Ucapku sambil memeluknya. “Wae ? apa kau melakukan kesalahan ?” “Entahlah ! Tapi tadi aku ada salah dalam melakukan gerakan.” “Tapi dengan nyanyianmu ?” Aku menggelengkan kepala, “entahlah, sepertinya mereka menyukainya.” “tentu saja, suaramu itu sungguh mengangumkan Jii Ra ! Kalau mereka tidak suka, mereka tidak layak menjadi juri. Aku yakin kau lolos, pasti! Kau kan adikku!” katanya manja sambil memelukku. “Kau ini jangan sok tau oppa. Bagaimana kalau tidak lolos ?” “Dengar ya ! Kau pasti lolos ! kalaupun tidak, kau masih bisa mengikuti audisi yang lainnya.” Katanya sambil merangkulku dan keluar menuju parkiran. Kamipun pulang karena jungmin oppa akan ada jadwal malam ini.
Park Jii Ra Park Jung Min Kim Ki Bum Yesung
U-KISS
muahahaha...maaf yaaah kalo ajuurr banget
aku bikinnya sesuai keadaan jiwaku XD kalo lagi setres yaaahh hasilnya juga setres, padahal udah diperbaiki lho v,v tapi mungkin aku betulinnya pas jiwaku belum pulih 100% r,r
Label: Chroma, Story
2 comment ?
|